MENIKAH HARUSKAH DENGAN RESEPSI?
Pernikahan adalah suatu momentum dimana dua insan laki-laki dan perempuan bersatu untuk membangun suatu keluarga. ‘Nikah’ juga merupakan satu kata yang sensitive diucapkan akhir-akhir ini. Sama seperti jomblo, pertanyaan seperti ‘kapan nikah’ sudah tidak asing didengar, apalagi jika kamu adalah seorang perempuan yang berumur 20 tahun ke atas. Tapi sebenarnya, pernikahan itu juga sama seperti jodoh. Butuh suatu usaha, karena… biaya resepsi itu mahal.
Memang harus resepsi?
Dalam aturan agama sendiri, sebenarnya pernikahan sangatlah mudah, yaitu dengan akad nikah. Syarat wajibnya juga sebenarnya sangat sederhana. Hanya memerlukan pasangan yang menikah, wali dari perempuan, dan orang yang menikahkan. Dengan ijab qabul yang diucapkan oleh pengantin pria, insha Allah pernikahan sudah Sah.
Akan tetapi, sudut pandang masyarakat kita terhadap pernikahan yang tidak mengundang banyak orang, atau hanya melaksanakan akadnya saja, biasanya akan menjadi perbincangan para tetangga dan menimbulkan banyak spekulasi jelek dari tetangga. Untuk kamu yang mungkin tidak ada masalah dalam hal keuangan adalah poin plus, karena mengadakan resepsi pernikahan sudah bukan rahasia umum lagi bahwa uang yang dikeluarkan juga terbilang (sangat) banyak.
Nah, untuk kamu yang masih on the way nikahnya dan masih bingung berapa biaya yang akan dikeluarkan, aku punya beberapa pelajaran dari resepsi pernikahanku kemarin.
1. Tentukan dengan keluarga besar, pernikahan yang sederhana atau mewah.
Bicarakan keinginan kalian pada keluarga besar. Jika kalian hanya punya budget minim, jangan sungkan untuk ceritakan kepada keluarga kalian. Karena sejujurnya, keluarga besar, apalagi orang tua dan saudara dekat yang akan lebih memegang kuasa untuk pernikahanmu, jika mereka memberikanmu pertolongan secara finansial. Bukankah ada banyak yang bilang, bahwa pernikahan anak adalah hajatnya orang tua.
Tetapi, kalimat itu tidak akan berlaku jika kalian yang membiayai sendiri semua vendor untuk pernikahan kalian. Jadi, itu hak kalian untuk memutuskan memakai vendor apa, konsep pernikahannya seperti apa dan lainnya. Maka dari itu, tabung uangmu untuk pernikahanmu.
2. Jangan asal pilih tata rias.
“Tapi di penata rias ini mah murah”, atau “bodo amat mau baju atau make upnya jelek yang penting cepet beres acaranya”. Trust me, kalimat tersebut, bukanlah penolong. Komunikasi dengan penata rias sangatlah penting karena jika kalian mengadakan resepsi pernikahan, kalian akan berdiri di depan banyak orang dengan waktu yang lama. Tamu akan selalu datang dan jika kalian mengenakan baju yang tidak nyaman, atau make up yang membuat kamu capek, seharian kalian akan merasakan sakit kepala, lemas badan dan sebagainya. Bagaimana mau melanjutkan acara di malam harinya? 🙈
3. Siapkan mental, karena selalu ada godaan menjelang pernikahan.
Orang yang akan menikah pasti diberikan rezeki yang berlimpah, akan tetapi ujian juga datang menyambut. Dari mulai bertengkar dengan pasangan, bertemu kembali dengan mantan, bertemu dengan lawan jenis yang menarik hati, masalah keluarga, vendor yang tidak sesuai jadwal dan sebagainya. Jadi, kalian yang ingin menikah, yakinkan hati bahwa s/he’s the one dan kuatkan mental. Karena jika kalian yakin dan kuat, insha Allah semua akan dipermudah.
Orang yang akan menikah pasti diberikan rezeki yang berlimpah, akan tetapi ujian juga datang menyambut. Dari mulai bertengkar dengan pasangan, bertemu kembali dengan mantan, bertemu dengan lawan jenis yang menarik hati, masalah keluarga, vendor yang tidak sesuai jadwal dan sebagainya. Jadi, kalian yang ingin menikah, yakinkan hati bahwa s/he’s the one dan kuatkan mental. Karena jika kalian yakin dan kuat, insha Allah semua akan dipermudah.
4. Ingat, kehidupan setelah menikah jauh lebih penting.
“Tabung uangmu untuk pernikahanmu”, kalimat ini diperuntukkan untuk kalian yang memang ingin mengadakan resepsi, agar tidak menyulitkan sanak saudara kalian. Akan tetapi, “tabung uangmu untuk kehidupan setelah menikah” ini adalah pesan yang jauh lebih bermanfaat. Karena kehidupan setelah menikah adalah kehidupan yang akan dijalani sampai akhir hayat, dan kehidupan yang dijalani itu pasti membutuhkan biaya juga kan? Tetapi, akan lebih bagus lagi jika kalian sudah menabung untuk resepsi dan menabung untuk kehidupan setelah menikah. Itu berarti kalian sudah mandiri dan memang sudah siap secara finansial dan mental untuk menikah.
“Tabung uangmu untuk pernikahanmu”, kalimat ini diperuntukkan untuk kalian yang memang ingin mengadakan resepsi, agar tidak menyulitkan sanak saudara kalian. Akan tetapi, “tabung uangmu untuk kehidupan setelah menikah” ini adalah pesan yang jauh lebih bermanfaat. Karena kehidupan setelah menikah adalah kehidupan yang akan dijalani sampai akhir hayat, dan kehidupan yang dijalani itu pasti membutuhkan biaya juga kan? Tetapi, akan lebih bagus lagi jika kalian sudah menabung untuk resepsi dan menabung untuk kehidupan setelah menikah. Itu berarti kalian sudah mandiri dan memang sudah siap secara finansial dan mental untuk menikah.
Jadi, perlukah resepsi?
Itu, balik lagi ke kalian masing-masing. Mampu menikahnya seperti apa. Saran saya, jika kalian ingin menikah “jangan kagok”. Kalau ingin sederhana, ya akad saja, sisa uangnya bisa dipergunakan untuk kebutuhan setelah menikah. Akan tetapi, jika kalian ingin menikah dengan mewah, maka jangan kagok untuk memilih vendor, gedung, tata rias & busana, catering dan dekor yang memang sudah terkenal dan bagus. Pernikahan hanya sekali dan cara untuk memperingatinya juga kembali lagi ke diri kalian masing-masing. It’s your choice.
Akhir kata, jangan melama-lamakan menikah jikalau kalian memang sudah memiliki dambatan hati. Menikah itu ibadah dan menyenangkan loh. Pertengkaran dalam rumah tangga itu pasti ada, dan masalah dalam rumah tangga sudah pasti terjadi. But, we have this roller-coaster life since we’re kids right? I know you can through this part of life. Just enjoy the ride.
No comments: