BUTTERFLY EFFECT: YOU CHOOSE DIFFERENTLY, YOU’LL LIVE DIFFERENTLY
Butterfly Effect Trilogy |
It’s a “very long time ago” movie but it’s still worth watching until now. Pernahkah anda rasakan, seandainya anda mempunyai “kelebihan” untuk kembali ke masa lalu, mengubah beberapa hal dan saat anda sadari hidup anda berubah drastis karena hal tersebut.
Butterfly Effect 1 menceritakan tentang Evans yang mempunyai keluhan “hilang ingatan” di saat saat tertentu di kehidupannya. Karena itu, Evans dianjurkan untuk menulis sebuah jurnal untuk selalu mengingat momen-momen di kehidupannya. Jurnal inilah yang akan menjadi jembatan Evans untuk bisa kembali ke masa yang Evans inginkan. Dan dari jurnal ini pula lah Evans mulai mengubah beberapa kejadian di masa kecilnya, membuatnya mengalami beberapa variasi kehidupan dari perubahan yang ia buat.
Butterfly Effect 2 menceritakan tentang Nick yang mengalami kecelakaan dengan teman-temannya dan ia mencoba untuk mengulang kejadian agar teman-temannya tetap hidup. Nick dapat kembali lagi ke masa lalu melalui sebuah foto. Berbeda dengan yang pertama. Akan tetapi, Nick juga mengalami beberapa variasi kehidupan yang berbeda-beda.
Butterfly Effect 3 menceritakan tentang Sam yang disebut sebagai polisi paranormal karena dia dapat menangkap penjahat dengan hanya melihat wajahnya. Yang ternyata adalah dia kembali ke tempat kejadian dan meng-observe saat kejadian kejahatan itu berlangsung. Masalah mulai muncul ketika dia juga mencoba mencari penjahat yang telah membunuh mantan pacarnya.
Lalu, apakah mereka berhasil membuat hidup mereka menjadi lebih baik karena bisa mengubah kesalahan di masa lalu?
Jawabannya tergantung, tergantung apakah anda sebagai penonton memang merasakan perubahan yang baik yang Evans, Nick atau Sam alami ataukah malah membuat mereka menjadi seorang yang ‘gila’. Jawabannya akan anda dapatkan jika anda menonton film trilogy ini.
Saya pribadi mengagungkan Butterfly Effect yang pertama. Bukan hanya dari segi cerita ataupun para pemainnya, tapi dari pesan yang disampaikan melalui film pertama ini. Ada dua pesan yang saya tangkap dari film ini, yaitu: Jalani hidup anda sesuai dengan yang sudah ditakdirkan dan relakanlah orang yang anda cinta jika memang itu yang terbaik untuk hidup anda dan dia. What a deep message, right? That’s what I like from movies that brings up topic about time. Sama seperti film ‘about time’ tetapi ‘Butterfly effect’ ini lebih kelam dan gelap, bukan tipe film romance yang membuat kita senyum-senyum. But they both give us the same message.
Butterfly Effect yang pertama juga memiliki beberapa ending, ada empat ending yang bisa saya simpulkan menjadi sad ending, happy ending, open ending and dramatic ending (Director’s Cut). Untuk saya pribadi, saya lebih menyukai sad ending dan dramatic ending. Karena dari dua ending inilah saya dapat mengambil makna dari film ini. Hanya saja yang dramatic ending ini akan membuat anda terdiam selama beberapa detik.
Lalu bagaimana dengan Butterfly Effect 2 dan 3?
Nick and his woman in Butterfly Effect 2 |
Buttefly Effect 2 merupakan film failed yang hanya mengangkat pamor Butterfly Effect yang pertama. Dari segi cerita, sangat ringan dan cheesy. Moreover, the ending is so useless. To be honest, I regret to watch this movie.
This is how Sam can use his power to travel back in time |
Butterfly Effect 3 juga mengangkat tipe cerita yang sama hanya saja ceritanya lebih ke genre horror and thriller. Feelnya seperti saya menonton film horror pembunuhan seperti Scream hanya saja sang pemain utama bisa kembali ke masa lalu. Not bad if we compare it to the second one.
Can we look at his eyes? so adorable. |
However, they both cannot beat the great story and the actors of the first Butterfly Effect. Peran utama yang dimainkan oleh Ashton Kutcher juga merupakan kelebihan tersendiri menurut saya, karena dia sudah tidak diragukan lagi kemampuan aktingnya, dan sangat cocok memainkan peran Evans di Butterfly Effect yang pertama.
This is my rating for this trilogy:
Butterfly effect 1 : ★★★★★
Butterfly effect 2 : ★☆☆☆☆
Butterfly effect 3 : ★★★☆☆
Pesan saya untuk anda yang mungkin penasaran untuk menonton Butterfly Effect, please watch the first one first. You’ll satisfied with it.
Fitri Kairi
No comments: