NYANYI ‘KUN ANTA’ DI MASJID PAKE PENGERAS SUARA, BOLEH GAK SIH?
Sumber gambar: http://datariau.com/photo/berita/dir022018/2527_Iqamah-Tanpa-Pengeras-Suara--Bolehkan-.jpg |
Jadi begini, ceritanya di komplekku ini ada salah satu masjid yang sering zikir pakai pengeras suara. Dengan lantang dan penuh semangat imam masjid dan jamaahnya menyerukan “La Illaha Illallah” entah untuk yang keberapa kalinya. Bahkan zikir ini dimulai dari setelah shalat isya, sekitar jam 19.15 sampai dengan jam 21.00. Ya sebenarnya aku sebagai muslim merasa terganggu dengan zikir suara lantang dan keras yang hampir terdengar di seluruh komplek, karena apa? Karena jam 21.00 itu sudah waktunya orang-orang istirahat. Apalagi untuk orang-orang yang kerjanya di kota Bandung, sampai rumah bukannya bisa tidur tenang tetapi merasa bising oleh suara zikir di masjid. Itu curhatan hati aku loh, seorang muslim, pernah mikir ga gimana perasaan orang non-muslim?
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berkata:
يَاأَيُّهَاالنَّاسُ اِرْبَعُوْا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِنَّ مَنْ تَدْعُوْنَهُ لَيْسَ بأَصَمَّ وَلاَغَائِبٍ إِنَّمَا تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا بَصِيْرًا إِنَّمَا تَدْعُوْنَ مَنْ هُوَ أَقْرَبُ إِلَى أَحَدِ كُمْ مِنْ غُنُقِ رَا حِلَتِهِ إِلَيْهِ
“Artinya : Wahai sekalian manusia, berlaku baiklah kepada diri kalian sendiri. Sesungguhnya yang kalian seru itu tidaklah tuli dan tidak pula ghaib. Sesunguhnya kalian berdo’a kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, yang lebih dekat dengan kalian daripada leher tunggangan kalian sendiri”.
Sumber: https://almanhaj.or.id/1501-hukum-mengangkat-suara-ketika-berdzikir-setelah-shalat.html
Menurut ajaran islam yang aku ketahui bahwa sesungguhnya zikir tidak perlu menggunakan pengeras suara dan diucapkan dengan lantang. Karena apa? Karena ada hadist yang mengatakan “Sebaik-baik dzikir adalah yang tersembunyi (perlahan)”
Tapi kadang dalam hati juga suka bilang “udahlah gpp, namanya juga zikir, namanya masih ibadah sama Allah, ga boleh dilarang-larang”. Terus ya apa boleh buat, akhirnya dimaklum saja dan akhirnya juga jadi terbiasa. Tapi ada satu hal yang buat aku tak bisa maklum dan tak terbiasa sampai sekarang ini. NYANYI ‘KUN ANTA’ DALAM MASJID!
Yang namanya masjid kan tempat ibadah bukan tempat untuk bernyanyi, dan yang bernyanyi juga tidak menyejukkan telinga jadinya. Aku sempet emosi ini dari pertama imam masjid itu bernyanyi dalam masjid. Kun Anta itukan lagu arab tetapi arti lagunya seperti lagu Demi Lovato yang This Is Me karena arti lagunya adalah be yourself. Jadi kalau aku nyanyi lagu Demi Lovato di masjid pake pengeras suara gpp gitu? Walau ada juga orang yang beropini kalau bernyanyi di masjid itu tidak apa apa, karena intinya memuja Allah dan mengajak lebih dekat dengan Allah. Iya gak sih boleh? Dan akhirnya aku berselancar dalam Google untuk mencari jawabannya dan akhirnya aku menemukannya.
Tanya : Assalamu’alaikum, pak Ustadz Abu, saya sering mendengar seseorang bernyanyi (nasyid) dimasjid. Bahkan ada yang memakai pengeras suara. Katanya tidak mengapa karena isinya seruan jihad atau memuji Alloh swt bahkan shalawat (katanya). Menurut hukum yang sebenarnya bagaimana pak ustadz? KY Solo Jawa Tengah
Jawab : Wa’alaikumussalam,fungsi masjid diantaranya merupakan sarana untuk beribadah kepada Alloh. Ibadah dalam Islam tidak ada yang dilakukan dalam bentuk nyanyian. Sekalipun isi dari syair (nasyid) itu berupa nasihat, pujian kepada Alloh termasuk shalawat. Model ibadah seperti ini jelas menyerupai dengan yang dilakukan oleh kaum yahudi dan nasrani.
Untuk lebih lengkapnya kalian bisa klik web ini --> http://ghazi.abatasa.co.id/
Jadi intinya, bernyanyi di masjid itu tidak boleh sebenarnya, walau isinya menasihati atau pujian kepada Allah. Terus gimana dengan salah satu masjid di komplek aku ini? Well, sebenarnya sudah ada tetangga yang komplain dengan zikir dan nyanyian yang menggunakan pengeras suara, dan mereka akhirnya berhenti untuk waktu yang tidak lama, karena saat Ramadhan tiba, mereka bernyanyi Kun Anta kembali sekitaran jam 03.30. Sepertinya memang niat untuk membangunkan sahur karena mereka selalu berhasil membangunkanku dengan perasaan jengkel.
Ya, aku hanya bisa berdoa saja semoga mereka bisa lebih bijak lagi dalam menggunakan pengeras suara masjid. Karena aku yakin, niat mereka baik, ingin menyiarkan agama dan mengingatkan kita untuk beribadah. Wallahu a'lam. Semoga aku bisa ikhlas. Oh iya kalau ada yang bertanya kenapa aku tidak menegur mereka saja, well karena aku tidak kenal dengan imam dan jamaah masjid mereka yang beda blok dan juga akan lebih baik jika orang terdekat yang mungkin dari bloknya bisa memberitahukan yang benar. Aamin.
Terimakasih sudah mendengar curahan hati di bulan yang suci ini semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Aamin.
FITRI KAIRI
No comments: